Pada mulanya, flash digunakan sebagai alat bantu animasi web dan hingga kini masih membekas sebagai salah satu yang popular di pasaran. Berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu diketahui dalam membuat sebuah animasi sederhana pada flash :
1. Layer dan Timeline
Layer digunakan untuk menentukan elemen mana yang akan muncul pada foreground dan background, serta untuk membuat urutan pemisahan visual untuk objek pada stage. Segala sesuatu yang diletakkan pada stage berada pada suatu layer dari timeline. Jadi layer sendiri merupakan bagian dari timeline.
2. Keyframes dan Tweening
Keyframe merupakan hal mendasar pada teknik animasi timeline flash. Analogi untuk menggambarkan keyframes adalah dengan berpikir bahwa setiap keyframe merupakan informasi baru pada layer. Sementara tween merupakan instruksi komputer untuk mengisi seluruh frame yang ada di antara dua keyframes yang didefinisikan. Jadi harus tersedia dua keyframes untuk membuat sebuah tween karena tween akan diletakkan di antara kedua keyframes tersebut ketika membuat animasi.
3. Menyiapkan teks untuk animasi
Teks seringkali menjadi bagian dalam animasi. Dalam membuat teks, font pada teks tersebut perlu diperhatikan apakah cocok atau tidak dengan kebutuhan. Tidak baik menggunakan terlalu banyak font. Font yang terlalu banyak bisa mengakibatkan pesan justru tidak tersampaikan, merusak desain, dan memperbesar ukuran file.
4. Strategi animasi
Animasi dapat dibuat ulang kagi dengan menentukan kecepatan munculnya teks. Misalnya pengaturan urutan kata yang akan muncul. Hal ini berguna untuk mengurangi kebosanan pembaca.
5. Alpha Effect
Penambahan alpha effect dilakukan untuk menampilkan kata dengan lebih halus.
6. Motion Effect
Menggabungkan elemen tipe, blok, langkah, warna dan pergerakan dapat menghasilkan efek yang kuat. Desain motion sendiri dapat dilakukan dengan menggunakan motion guide dan easing value suatu objek.
7. Mask Effect
Penggunaan mask dapat membuat sebagian dari suatu objek secara sementara tidak terlihat pada suatu area.
8. Script
Action script digunakan pada pembuatan animasi untuk mengontrol jalannya suatu animasi. Salah satu contohnya adalah penambahan action script berupa instruksi stop( ) untuk menghentikan jalannya animasi ketika sudah mencapai keyframe terakhir dan tentunya mencegah perulangan.
Posting Komentar